Pengakuan dan Implementasinya terhadap Masyarakat Adat Moronene Hukaea Laea di Kabupaten Bombana
Abstract
Recognition and Implementation of the Moronene Hukaea Laea Indigenous People in Bombana District. This study aims to explore the legal dimensions of Recognition of the Moronene Hukaea Laea Indigenous People in Bombana District, and to find out and understand how this recognition is implemented. This research is Empirical Legal Research, and was conducted in Bombana District, Southeast Sulawesi Province. Methods of data collection using interview techniques and field observations. All data, both Primary Data and Secondary Data, were analyzed using qualitative analysis techniques. The results of this study indicate that (1) Recognition of the Moronene Hukaea Laea Indigenous People in Bombana Regency based on laws and regulations has been carried out by the Regional Government in the form of Regional Regulations, (2) In its implementation, this Recognition has not been able to guarantee legal certainty regarding Community Rights Hukaea Laea custom. There are many weaknesses in the Regional Regulation in recognizing the Existence of the Hukaea Laea Indigenous People, which results in the implementation of this recognition not being effective.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Buku
AB. Wiranata, I Gede, Hukum Adat Indonesia: Perkembangan Dari Masa Ke Masa (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2005).
Harsono, Budi, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya. Jilid I, Hukum Tanah Nasional, (Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti, 2013).
Hadikusuma, Hilman, Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia (Bandung: CV. Mandar Maju, 2003).
J, Corntasel & Bryce, C. (Spring/Summer 2012). Practicing Sustainable Self-Determination: Indigenous Approaches to Cultural Restoration and Revitalization . Brown Journal of World Affairs, Volume XVIII(Issue II).
Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNHAS, “Asesmen Hak Kepemilikan Tanah Adat Di Wilayah Konsesi PT. Vale Kabupaten Luwu Timur” (2020).
Maskawati, Perlindungan Hukum Masyarakat Hukum Adat Dalam Pembangunan Lingkungan Hidup (Yogyakarta: Republik Institute, 2019).
Mustari Pide, Suriyaman, Hukum Adat, Dahulu, Kini dan Akan Datang (Jakarta: Kencana, 2019).
Maskawati, Perlindungan Hukum Masyarakat Hukum Adat Dalam Pembangunan Lingkungan Hidup (Yogyakarta: Republik Institute, 2019).
Ngani, Nico, Perkembangan Hukum Adat Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2002).
Vollenhoven, Van, Orientasi Dalam Hukum Adat Indonesia (Jakarta: Jambatan Kerjasama dengan Inkultra Foundation Inc, 1993).
Wignjodipoero, Soerojo, Pengantar Dan Asas-Asas Hukum Adat (Jakarta: Haji Masagung, 1983).
Sudiyat, Imam, Asas-Asas Hukum Adat, Bekal Pengantar, (Yogyakarta: Liberty, 2000).
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman.
Website
Kepaniteraan dan Sekretariat Jendral Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia., “Aktualisasi Masyarakat Hukum Adat (MHA): Perspektif Hukum dan Keadilan Terkait Dengan Status MHA dan Hak-Hak Konstitusionalnya, Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkara, Pengelolaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Kepaniteraan dan Sekretariat Jendral MA”(2012), http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/public/content/infoumum/penelitian/pdf/2-penelitian MHA-upload.pdf.
DOI: http://dx.doi.org/10.33087/wjh.v7i1.698
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Wajah Hukum Published by Faculty of Law, Batanghari University |